TULUS PONDASI KEBAHAGIAAN 👈👈👈
Seorang pria berumur 92 tahun yang memiliki selera tinggi, selalu percaya diri, bangga akan dirinya sendiri, selalu berpakaian rapi setiap harinya, dengan rambutnya putihnya yang selalu tertata rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Istrinya yang berusia 70 tahun baru saja meninggal, dan mereka tidak pernah memiliki anak, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis saat seorang petugas memberitahukan bahwa kamarnya telah siap.
Ketika dia berjalan mengikuti petunjuk jalan ke elevator, petugas itu menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil.
"Saya menyukainya." Katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah seekor anjing dari orang tuanya.
"Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan Anda." Kata si petugas.
"Hal itu tidak ada hubungannya." Dia menjawab.
"Kebahagiaan adalah reaksi kita terhadap sesuatu yang kita putuskan dari awal. Apakah aku tulus menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotnya diatur, tetapi dari bagaimana aku mengatur pikiranku sendiri. Untuk mampu tulus menyukai dan bahagia dari sesuatu hal."
"Aku sudah memutuskan untuk menyukai kamarku, dengan tulus. Keputusan itu jadi tulus. Dan ketulusan seperti itu jugalah yang menjadi dasar seluruh keputusan yang kubuat setiap pagi. Setiap aku bangun dari tidurku. Keputusan untuk tulus menyukai apapun yang diberikan padaku hari ini.”
"Aku punya sebuah pilihan, aku bisa saja menghabiskan waktuku di tempat tidur hanya untuk menyesali kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhku yang tidak berfungsi, atau aku bisa turun dari tempat tidur, ikhlas menikmati, menghargai, bersyukur dan tulus berterima kasih atas bagian-bagian lain tubuhku yang masih bisa berfungsi."

"Setiap hari adalah hadiah, meski aku tidak bisa melihat, tapi aku masih bisa memusatkan perhatianku pada hari yang baru, dan pada semua kenangan indah dan membahagiakan yang pernah kualami dan kusimpan."
"Hanya untuk kali ini dalam hidupku, umur yang sudah tua adalah seperti simpanan di bank, dan aku akan menikmati dari yang telah aku simpan selama ini."
"Jadi nasehatku untukmu adalah belajar ikhlas agar mampu menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan yang diberikan orang-orang sekitar kita di bank kenangan kita, lalu jadikan itu modal untuk belajar tulus saat berterima-kasih pada orang-orang yang telah mengisi bank kenanganmu."
LATIHAN HARI INI:
Gunakan MATA HANARA, untuk belajar tulus berterima-kasih pada setiap orang-orang yang kau temui hari ini. Karena merekalah orang yang telah diizinkanNYA mengisi bank kenanganmu. Sepanjang hari Kamis ini.




Ingatlah 5 aturan sederhana untuk efektif berlatih aktivasi meridian untuk bahagia bersama dengan MATA HANARA:
1. Ikhlaskan hatimu bebas dari rasa benci masa lalu dan dari segala kekuatiran masa depan.
2. Belajar menikmati dan menghargai hidup.
3. Belajar mensyukuri hidup, walau dengan sederhana.
4. Belajar tulus untuk memberi lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak berharap (expect less) untuk kebahagiaanmu. Cukup berharap kau mampu bahagia saat menyaksikan semua makhluk bahagia.
"Kebahagiaan adalah reaksi kita terhadap sesuatu yang kita putuskan dari awal. Apakah aku tulus menyukai hidupku atau tidak, tidak tergantung dari apa yang kumiliki, tetapi dari bagaimana aku mengatur pikiranku sendiri. Untuk mampu tulus menyukai dan bahagia dari atas semua yang kumiliki, bukan apa yang kuimpikan."
💝💝💝